Ini Kata Muhammadiyah Tentang Corona Yang Belum Berakhir

JAKARTA--- Indonesia hari ini (8/7) masih jauh dari kata aman dalam menghadapi wabah virus corona. Terbukti hingga tanggal 5 juli 2020 kemarin tercatat kasus pasien positif corona bertambah 1.607 kasus sehingga total mencapai 63.749 kasus. Sedangkan pasien meninggal akibat covid-19 sebanyak 3.171 orang.

Dengan bertambahnya kasus positif covid-19, Indonesia menempati peringkat pertama se-Asia Tenggara baik dalam jumlah total kasus maupun jumlah pasien meninggal akibat virus corona. Sedangkan dalam level global, Indonesia menempati peringkat 26 dalam jumlah pasien covid-19. Tidak berhenti sampai disitu, angka kematian tenaga medis di Indonesia juga cukup tinggi. Ikatan Dokter Indonesia (IDI) mencatat bahwa terdapat 68 orang tenaga medis yang gugur akibat covid-19. Itu terdiri dari 38 dokter dan 30 perawat.

Dengan angka pasien covid-19 yang terus melaju, maka Muhammadiyah melalui Ketua Muhammadiyah Covid-19 Command Center (MCCC), Agus Samsudin, mengajak seluruh masyarakat untuk tetap waspada dan selalu menerapkan protokol kesehatan. Termasuk saat pelaksanaan Idul Adha 1441 H nanti.

“Kami tidak lelah menghimbau masyarakat untuk tetap menerapkan 3 M memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan. Terkait dengan Idul Adha 1441 H, selain penerapan protokol kesehatan sesuai edaran PP Muhammadiyah kami mengharapkan lebih baik dana kurban tahun ini disalurkan untuk membantu mereka yang terdampak Covid-19,” ungkapnya.

Akibat situasi yang masih belum kondusif karena pandemi covid-19, maka pada hari minggu kemarin (5/7) PP Muhammadiyah melalui Sekretaris Umumnya, Abdul Mu’ti mengungkapkan bahwa Muktamar Muhammadiyah ke-48 harus kembali ditunda sampai waktu yang belum bisa ditentukan. Keputusan ini tentunya diambil setelah pertimbangan dari para ahli terkait virus corona.

Walaupun begitu MCCC sampai saat ini masih konsisten mengadakan berbagai kegiatan di tengah masyarakat sebagai salah satu langkah penangan covid-19. Kegiatan yang dilakukan yaitu dengan terus mengedukasi masyarakat melalui sosialisasi seperti pemasangan spanduk, webinar, diskusi maupun penerbitan panduan-panduan.